Novi dan Arief berniat melangsungkan pernikahannya akhir tahun ini. Masih enam bulan menjelang hari sakral itu. Hanya, pasangan ini mulai pusing tujuh keliling memikirkan biayanya.
"Dekorasi mahal banget. Apalagi dalam upacara adat kami perlu banyak bunga. Belum katering, sewa gedung, dan make up-nya. Nggak ada yang murah, deh sekarang," kata Novi, 27 tahun, seorang gadis keturunan Jawa.
Tingginya biaya pernikahan memang bikin pening kepala pasangan muda. Apalagi, seperti dua sejoli tadi, seluruh biaya rangkaian upacara pernikahan diambil dari uang tabungan yang telah mereka kumpulkan sejak pertama kali bekerja, tiga tahun silam.
Jumlah tabungan jelas belum mampu menutupi ongkos pernikahan melalui perencana perkawinan (wedding organizer) yang sekitar Rp 50 juta. "Pernikahan saat ini muahal banget," kata Arief, 28 tahun, sambil memijit kepalanya.
Novi dan Arief memang harus menyiapkan dana pernikahan sendiri. Jika kemuNovi tabungannya belum mencukupi, haruskah mereka menunda keinginan hidup bersama seatap itu?
Trysetiawaty punya jawabannya. Perencana perkawinan dari Dialog Management ini menawarkan jurus jitu bagi pasangan calon pengantin yang ingin menggelar pesta pernikahan. "Buatlah rencana anggaran pernikahan yang tepat dengan anggaran yang tersedia," ungkapnya.
Begini caranya. Pertama, kedua calon pengantin harus sepakat tentang apa dan bagaimana mewujudkan pesta pernikahan yang diidamkan. Kedua, pasangan juga harus memutuskan, menggunakan jasa perencana perkawinan atau tidak.
Apa pun keputusannya, jelas bakal membuat anggaran membengkak. Tapi ada sisi baiknya. Para wedding planner inilah yang justru membantu pasangan calon pengantin menyusun anggaran pesta sesuai dengan bujet.
Setelah keputusan diambil, kedua pasangan calon pengantin mesti membuat daftar keinginan dalam gelaran pesta mereka. Misalnya, di mana mereka akan menggelar acara pernikahan, dekorasi adat apa, makanan (katering), tata rias, serta pakaian pengantinnya.
Pembagian tadi harus disesuaikan dengan biaya yang mereka miliki. "Jika memang Noviggap tidak penting atau tidak sesuai dengan bujet, bisa dihilangkan atau minimal disesuaikan," Try menjelaskan. Disesuaikan, artinya tetap diadakan dengan revisi agar terjangkau kantong kedua calon mempelai.
Dari beberapa pesta perkawinan yang digelar melaui jasanya, Try mengatakan, rata-rata calon pengantin tidak menghilangkan salah satu pos. Tetapi ada pengelompokan pos yang Noviggap penting dan kurang penting oleh pasangan calon mempelai dan keluarganya.
Pos yang Noviggap penting biasanya tempat digelarnya acara (gedung, rumah pribadi, atau rumah sewa), katering, tata rias, dan baju pengantin, dekorasi serta undangan.
Di pos-pos itulah biasanya pasangan pengantin ingin terlihat luar biasa. Alasannya, pos-pos ini bisa memberi kesan mendalam bagi tamu-tamu yang hadir. Ada pula pos yang dananya bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan, yaitu mobil pengantin dan foto-video, termasuk foto pre-wedding.
Try pun memberikan kisaran harga setiap pos dalam sebuah pesta pernikahan yang diselenggarakan di Jakarta. Untuk tempat penyelenggaraan, harga yang ditawarkan Rp 5-7 juta. Katering biasanya Rp 27-35 ribu per porsi. Tata rias dan pakaian pengantin bisa diperoleh dengan harga Rp 3-5 juta dan untuk membuat undangan yang berkesan, Try menyebut angka Rp 3.500-10 ribu per unit.
Jika cara tersebut telah dilakukan, tetapi masih bikin kepala pening lantaran belum sesuai dengan bujet, Try memberi alternatif. "Memberikan kesan pada salah satu pos, untuk menutupi kekurangan pada pos lain."
Maksudnya, calon pengantin bisa mengalokasikan biaya besar pada salah satu pos dan menekan biaya untuk pos yang lain. Try memberi contoh, sebuah pesta pernikahan yang dekorasinya dibuat sungguh luar biasa tetapi dengan katering seadanya atau sebaliknya.
Try juga menjelaskan, waktu paling ideal menyusun rencana anggaran biaya pernikahan adalah enam bulan sebelum hari pelaksanaan acara. Ditandai dengan dimulainya pemilihan lokasi tempat penyelenggaraan pesta.
Alasannya, enam bulan bukan termasuk waktu yang lama dan juga tidak terlalu singkat. Tetapi sebenarnya, dia melanjutkan, satu bulan persiapan pun bisa untuk mewujudkan sebuah pesta pernikahan sesuai dengan harapan.
Mungkin, andaikan Novi dan Arief mengerti bagaimana memainkan dana perkawinan yang minim, mereka tidak akan pening dan dijamin tidak mengulur-ulur peresmian ikatan cinta mereka. Dan, hidup seatap pun jadi kenyataan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar